Saturday, April 20, 2019

Kebudayaan Tabot


Makalah
ILMU SOSIAL DASAR

“KEBUDAYAAN TABOT”



DISUSUN OLEH :
1.  Anggi Lestari (30418839)
2.  Elsa Lusiana Dwipuspita (32418226)
3.   Lucia Intan Pardila (33418827)
4.   Salwa Nabila (36418501)

1ID03
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang hingga saat ini memberikan limpahan rahmat, karunia serta nikmat kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat dengan tujuan memperluas ilmu pengetahuan serta wawasan mengenai kebudaan di Indonesia selain itu makalah ini dibuat untuk pemenuhan tugas mata kuliah “Ilmu Sosial Dasar”. Makalah ini membahas mengenai salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia yaitu “Festival Perayaan Tabot Bengkulu”
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pemecahan masalah yang terjadi selama proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan makalah ini maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk kedepannya.
Semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam menambah ilmu pengetahuan serta wawasan dan digunakan untuk kepentingan yang bersifat positif. Terima kasih.

Depok, 5 April 2019

Penyusun








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................        1
DAFTAR ISI........................................................................................         2
BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang............................................................................        3
1.2   Rumusan Masalah.......................................................................        4
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................        4
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................         4

BAB II PEMBAHASAN
            2.1 Pengertian Kebudayaan..............................................................          5
          2.2 Rangkaian Acara Tabot...............................................................          6

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................         10
    3.2 Saran............................................................................................         10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................           11











BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
          Indonesia memiliki banyak pulau dan juga suku bangsa. Kebudayaan disetia daerah di Indonesia juga berbeda-beda. Perbedaan merupakan alat pemersatu bangsa bukan alat untuk membuat celah perpecahan.
          Salah satu Provinsi di Indonesia yang mempunyai kebudayaan yang unik yaitu di Provinsi Bengkulu. Di provinsi Bengkulu ada salah satu festival yaitu Festival Tabot. Diadakan festival Tabot selain untuk memperingati hari yang bersejarah juga bermaksud menarik minat wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing.
          Festival Tabot merupakan aktivitas upacara budaya  dan seni sebagai aset kebudayaan provinsi Bengkulu. Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAWHusein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang KarbalaIrak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
          Untuk mengetahui antusias dari penduduk lokal maupun mancanegara diperlukan strategi perkembangan promosinya. Oleh karena itu, Provinsi Bengkulu harus dapat memberikan keunggulan perayaan festival Tabot dan manfaat Tabot yang dapat diberikan dari festival itu sendiri. Dengan demikian, dapat mempengaruhi persepsi masyarakat melalui apa yang mereka rasakan, sehingga masyarakat akan menilai dan merasakan perayaan mana yang paling berkeasn dan pada akhirnya diharapkan masyarakat mengunjungi Kota Bengkulu.




1.2 Rumusan Masalah
          1. Apa itu kebudayaan Tabot?
          2. Apa saja rangkaian acaranya?

1.3 Tujuan
          1. Untuk mengetahui apa itu festival Tabot
          2. Untuk mengetahui rangkaian acara festival Tabot

1.4 Manfaat
          1. Mengetahui dan mempelajari festival Tabot
          2.  Memperjelas rangkaian-rangkaian acara pada festival Tabot















BAB II
ISI

2.1 Pengertian Tabot

Tabot berasal dari kata At-Tabut yang berarti kotak atau peti. Tabot dikenal sebagai peti yang berisikan kitab Taurat Bani Israil, yang dipercaya jika muncul akan mendapatkan kebaikan, namun jika hilang akan mendapatkan malapetaka.
Tabot adalah salah satu upacara adat di Bengkulu untuk  memperingati kematian cucu Nabi Muhammad  SAW yaitu  Husein bin Ali bin Abi Thalib yang meninggal dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di Padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 Masehi).
Tabot yang digunakan dalam upacara Tabot di Bengkulu berupa suatu bangunan bertingkat-tingkat seperti menara masjid, dengan ukuran yang beragam dan berhiaskan lapisan kertas warna warni. 
Festival Tabot dilaksanakan selama 10 hari, dari tanggal 1 sampai dengan 10 Muharam setiap tahunnya.
Tabot memiliki tahapan rangkaian acara nya. Dimulai dengan Mengambil Tanah, Duduk Penja, Menjara, Arak Jari jari sorban, Gam (masa tenang/berkabung), tabot naik pangkek, malam arak gedang danprosesi terakhir yaitu tabot tebuang.
Dalam 10 hari pelaksanaan juga akan digelar pertunjukan seni yang akan diikuti oleh 10 kabupaten-kota yang ada di provinsi Bengkulu.






2.2 Rangkaian Acara Tabot

Tabot memiliki beberapa rangkaian acara. Dari rangkaian pertama mengambil tanah sampai dengan puncak festivalnya yang dikenal dengan Tabot tebuang.

1.      Ngambik Tanah (Mengambil Tanah)
Tanah yang diambil untuk perayaan tabot ini merupakan tanah dari dua tempat yaitu Pantai Nala dan Tapak Paderi yang dipercaya merupakan tempat keramat. Upacara ini dilakukan mulai pukul 20.00 WIB atau selepas Shalat Isya menjelang tanggal 1 Muharram.

                                   






2.     Duduk Penja (Mencuci Jari-Jari)
Mencuci benda yang terbuat dari kuningan,perak,atau tembaga yang berbentuk tangan manusia lengkap dengan jari-jarinya. Prosesi ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 4 dan 5 Muharram. Setelah didoakan yang juga diwarnai sesaji, keluarga pembuat tabot akan langsung mengantarkannya dalam keadaan terbungkus ke gerganya. Pengantaran ini dimeriahkan diiringi oleh bunyi dol dan tassa.






3.     Menjara atau Mengandun
Menjara adalah berkunjung atau mendatangi suatu kelompok untuk bertanding dol. Menjara dilakukan mulai pukul 19.30 WIB pada tanggal 5 dan 6 Muharram. Ini adalah perjalanan panjang di malam hari yang dimaksudkan untuk silaturahmi. Dalam hal ini, tanggal 5 kelompok Bangsal akan mengunjungi kelompok Imam, sementara tanggal 6-nya kelompok Imam berkunjung ke kelompok Bangsal. Perjalanan ini diiringi dengan alunan musik Dol dan Tassa, melagukan Semi Tsauri ketika berjalan dan lagu Tsauri, Melalu, Tamatam saat berhenti.

4.     Arak Jari-Jari Seroban
Arak penja (jari-jari)  adalah memasukkan penja kedalam tabot dan diarak keliling di jalan-jalan utama kota Bengkulu.  Pada tanggal 7 Muharram malam hari, Penja yang sudah didudukkan diatas Tabot Coki akan diarak.
Sementara tanggal 8 Muharram, Seroban dipersiapkan untuk diarak bersama Penja di malam harinya. Arak-arakan ini dimaksudkan sebagai pemberitahuan kepada khalayak bahwa jari-jari tangan dan sorban Hussein bin Ali telah ditemukan.

5.     Gam (Tenang atau Berkabung)
Gam adalah merupakan tahapan yang harus ditaati. Pada saat tahapan gam tidak diperbolehkan melakukan kegiatan apapun tidak boleh ada bunyi-bunyian sama sekali sejak pukul 06.00 WIB sampai Upacara Tabot Naik Pangkek pada tanggal 9 Muharram.

6.     Tabot Naik Pangkek 
Setelah Hari GAM selesai, selepas Dhuhur dilaksanakan acara Tabot Naik Pangkek. Upacara ini adalah kegiatan menyambung bangunan puncak Tabot dengan bangunan bagian Tabot Gedang di tempat pembuatannya.

7.     Malam Arak Gedang 
Pada sore hari hingga malam di tanggal 9 Muharram juga, Tabot dibawa ke Gerga untuk Soja dan Penja dinaikkan ke atas Tabot sebelum diarak menuju tanah lapang untuk bersanding.

8.     Tabot Tebuang
    Tabot tebuang adalah proses puncak dari keseluruhan acara yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Dengan pembuangan tabot di rawa-rawa dekat dengan pemakaman umum karbela.




Itulah  rangkaian acara proses perayaan Festival Tabot di Bengkulu yang merupakan tradisi turun temurun. Ada tiga nilai utama yang mewarnai tradisi ini, yaitu nilai agama (spiritual) yang sakral, kesejarahan dan sosial.
Nilai spiritual agama terlihat pada proses mengambik tanah yang mencoba menyadarkan pelaku tradisi akan asal penciptaannya, selain juga mewakili akulturasi budaya Islam dengan budaya lokal. Disamping itu, perayaan tradisional Tabot juga mewakili ungkapan kegembiraan akan datangnya tahun baru Islam, karena bulan Muharram adalah bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah.
Nilai sejarah sudah sangat jelas, mengingat Tradisi Tabot ditujukan untuk mengenang kisah kepahlawanan cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali. Sebuah ekspresi ketidak-setujuan terhadap perlakuan Bani Umayyah, terkhusus kepada Yazid bin Muawiyah, termasuk juga Ubaidillah bin Ziyad yang memerintahkan penyerangan terhadap Hussein bin Ali beserta laskar yang menyertainya.
Sementara itu, nilai sosial lebih berupa nasehat kepada khalayak bahwa tidak dibenarkan segala bentuk praktik penghalalan segala cara untuk meraih puncak kekuasaan. Selain itu, juga sebagai bentuk keprihatinan sosial. Hanya saja, secara sosial juga tradisi ini tidak terlepas dari ketidak-bijaksanaan dalam menyikapi, sehingga sering kali terlepas dari nilai luhur yang terkandung di dalamnya.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap daerah mempunyai tradisi turun menurun yang dapat menjadi penolong perekonomian masyarakatnya melalui pariwisata. Begitu pula dengan Bengkulu yang dengan bangga nya memperkenalkan tradisinya yaitu “Festival Tabot”. Memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia bahkan wisatawan mancanegara. Tradisi yang harus terus dilestarikan sebagai pengenalan kepada penerus bangsa.
Festival Tabot adalah upacara adat di Bengkulu untuk  memperingati kematian cucu Nabi Muhammad  SAW yaitu  Husein bin Ali bin Abi Thalib dan mempunyai rangkaian prosesi nya yaitu Dimulai dengan Mengambil Tanah, Duduk Penja, Menjara, Arak Jari jari sorban, Gam (masa tenang/berkabung), tabot naik pangkek, malam arak gedang danprosesi terakhir yaitu tabot tebuang.

3.2 Saran
          Semoga dengan dibuatnya makalah ini pembaca dapat menambah wawasan pengetahuan, dan dapat mengetahui tradisi Tabot di Bengkulu yang harus dilestarikan. Semoga kita bisa lebih kritis lagi dalam menjaga dan melestarikan setiap tradisi yang ada di Indonesia guna menghindari punahnya tradisi tersebut.














DAFTAR PUSTAKA





http://re-putri.blogspot.com/